KATA PENGANTAR
Puji syukur
Alhamdulillah kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pencipta dan
pemelihara alam semesta. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya,kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Geografi ini dengan judul “Pencemaran Lingkungan
Sungai Magersari yang Menyebabkan Banjir”.
Makalah ini disusun sebagai nilai tugas mata pelajaran geografi di SMAN
1 GRATI. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penyusunan makalah
ini, kami mengucapkan terima kasih. Kami mengharapkan kritik dan saran dari
berbagai pihak demi perbaikan tugas ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca khususnya bagi kita semua sebagai pelajar.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Pembahasan
BAB II : PEMBAHASAN
A. Penyebab
Terjadi Banjir di Desa Kedawung Yang Datang Setiap Musim Hujan
B. Dampak
Positif Dari Pembuangan Sampah Berlebih Pada Sungai-sungai Kecil di Sekitar
Lingkungan
C. Dampak
Negatif Dari Pembuangan Sampah Berlebih Pada Sungai-sungai Kecil d Sekita
Lingkungan
D. Cara
Mengatasi Banjir
E.
Upaya
Masyarakat Dalam Mengatasi Masalah Banjir Yang Seringkali Datang Saat Musim
Hujan Turun
F.
Cara
Mengatasi Pembuangan Sampah di Sungai
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Banyak
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya banjir, salah satunya adalah sampah.
Masyarakat kedawung Nguling (Ngopak-Pasuruan) seringkali risau akibat banjir
yang menggenangi Desa Kedawung setiap musin hujan turun. Sebenarnya faktor
utama yang menyebabkan adalah dari manusia itu sendiri yang tidak bias menjaga
lingkungan sekitarnya. Contoh saja pembuangan sampah pada sungai-sungai kecil
sehingga dapat menyumbat air hujan yang seharusnya dapt mengalir dan air hujan yang seharusnya dapt tertampung
untuk bias mengalir ,menjadi menyeruak keluar dan menggenangi daerah-daerah
sekitarnya.
Untuk
mengatasi hal ini perlu adanya berbagai upaya-upaya penelitian untuk mengatasi
banjir yang seringkali datang pada musim hujan. Dan mencari beberapa cara untuk
menanggulangi berbagai macam sampah yang banyak tertampung di sungai-sungai
kecil sekitar lingkungan Desa Kedawung.
Untuk
itu kami membuat laporan ini untuk mengetahui upaya-upaya masyarakat maupun
oranglain dalam mengatasi berbagai macam masalah tentang limbah sampah yang
dibuang bukan pada tempatnya. Melainkan dibuang untuk mencemari lingkungan
sekitar tempat tinggal mereka sendiri.
B.
Rumusan Masalah
Ø
Apakah
penyebab terjadinya banjir di Desa Kedawung yang datang setiap musin hujan?
Ø
Apakah
dampak negative dari pembuangan sampah berlebih pada sungai-sungai kecil di
sekitar lingkungan?
Ø
Bagaimana
cara mengatasi banjir yang selalu datang saat musim hujan?
Ø
Apa
sajakah upaya-upaya masyarakat dalam mengatasi masalah banjir ini?
Ø
Apakah
dampak positif dari pembuangan sampah berlebih pada sungai-sungai kecil di
sekitar lingkungan?
C.
Tujuan Pembahasan
Ø
Untuk
menjelaskan penyebab banjir yang datang setiap musim hujan.
Ø
Untuk
menjelaskan dampak negative dari pembuangan sampah berlebih pada sungai-sungai
kecil di sekitar lingkungan.
Ø
Menjelaskan
bagaimana cara mengatasi banjir.
Ø
Agar
mengetahui apa saja upaya-upaya masyarakat dalam mengatasi banjir.
Ø
Agar
mengetahui dampak positif apa dari pembuangan sampah pada sungai-sungai kecil.
PEMBAHASAN
A. Penyebab
Terjadi Banjir di Desa Kedawung yang datang setiap musim hujan
Terjadinya
banjir yang menggenangi kawasan daerah kedawung disebabkan oleh beberapa
faktor, yakni keadaan lingkungan dan cara masyarakat yang kurang tepat dalam
mengatasi masalah banjir tersebut. Misalnya saja yang sudah kita ketahui kalau
kita melewati atau berkunjung ke daerah kedawung, kita akan menjumpai beberapa
sampah yang menyumbat pada selokan atau sungai-sungai kecil. Apabila terjadi
hujan lebat, volume air meningkat secara cepat, akibatnya terjadi banjir dan
meluapnya air hingga ke tepi sungai. Nah, faktor inilah yang menyebabkan daerah
kedawung sering digenangi air hujan dan banjir, sampah-sampah yang
menggenanangi selokan atau sungai-sungai kecil tersebut dapat menyumbat aliran
hujan dan akan meluap sehingga menggenangi kawasan atau lingkungan disekitarnya.
Limbah-limbah rumah tangga juga seringkali dibuang bukan pada tempatnya oleh
masyarakat kedawung. Mereka seringkali bertindak tanpa memikirkan apa
akibatnya.
Selain
faktor lingkungan dan masyarakat itu sendiri, masih banyak faktor-faktor penyebabnya.
Contoh saja selain 2 faktor tersebut yaitu karena faktor daerah yang relative lebih tinggi.
Daerah yang relative lebih tinggi mudah menyerap air hujan. Karena adanya
pepohonan yang banyak tumbuh atau bebatuan. Tetapi karena banyak pepohohnan di
daerah yang relative lebih tinggi itu, ditebang secara illegal dan berlebihan,
dam bebatuan yang sering diambil untuk kebutuhan materi atau kepentingan
manusia itu menyebabkan daerah yang relative lebih tinggi tidak dapat menyerap
air hujan dalam jumlah atau volume yang itnggi. Sehingga air hujan mengalir dan
menggenangi daerah yang relative lebih rendah.
B. Dampak
Positif Dari Pembuangan Sampah Berlebih Pada Sungai-sungai Kecil di Sekitar
Lingkungan
Banjir
yang cenderung menggenangi wilayah Kedawung Ngopak (Pasuruan) ini membuat tak
banyak warga jadi saling bergotong royong untuk membersihkan sampah yang
menyumbat selokan atau sungai kecil di sekitar lingkungan Kedawung. Meski
penyebab utama sampah masyarakat itu sendiri. Tetapi mereka cenderung saling
membantu saat sampah yang menyumbat itu dibersihkan agar terhindar dari banjir
yang setiap musim hujan menggenangi pemuiman tersebut. Jadi meskipun terjadi
banjir tiap musim hujan itu akan membuat warga Kedawung akan semakin rukun dan
saling membantu dalam hal menjaga lingkungan sekitar agar Desa Kedawung dapat
terhindar dari bancana banjir.
C. Dampak
Negatif Dari Pembuangan Sampah Berlebih Pada Sungai-sungai Kecil di Sekitar
Lingkungan
Pembuangan sampah
yang tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan dampak negative pada
lingkungan:
1.
Pencemaran Lingkungan
Sampah
dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan darat, udara
maupun perairan, pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah. Misalnya
ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit
penyakit. Sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya
estetika (tidak sedap dipandang oleh mata)
Macam pencemaran perairan yang ditimbulkan oleh
sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai. Penyebaran
bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya
bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air. Bahan-bahan
pencemar yang masuk ke dalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui
air sumur penduduk dan mata air. Jika bahan pencemar itu berupa B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun) misalnya air raksa (merkuri) , chrom, timbale, cadmium,
maka akan berbahaya bagi manusia. Karena dapat menyebabkan gangguan syaraf,
cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal. Baterai bekas (untuk
senter, kamera, sepatu menyala, jam tangan) mengandung merkuri atau cadmium,
jangan dibuang disembarang tempat karena B3 di dalamnya dapat meresap ke sumur
penduduk.
2.
Penyebab Penyakit
Tempat-tempat
penumpukkan sampah merupakan lingkungan yang baik bagi hewan penyebar-penyebar
penyakit.misalnya: lalat, nyamuk, tikus dan bakteri pathogen (penyebab
penyakit). Adanya hewan-hewan penyebar penyakit tersebut mudah tersebar dan
mudah menjalar ke lingkungan sekitar. Penyakit-penyakit itu misalnya kolera,
disentri, tipus, diare dan malaria.
3.
Penyumbat Saluran Air dan
Banjir
Sampah jalanan
dan rumah tangga sering bertaburan dan jika turun hujan akan terbawa ke got
atau sungai. Akibatnya sungai tersumbat dan timbul banjir. Selanjutnya banjir
dapat menyebarkan penyakit. Banyak got di musim hujan menjadi mampet larena
penduduk membuang sampah di sembarang tempat. Kebiasaan membuang sampah di
sungai harus dihilangkan.
D.
Cara Mengatasi Banjir
- Atasi sampah
Pada kenyataannya, mengatasi sampah bukanlah hal yang sulit. Selama ini kita seringkali mengambil kesimpulan sepihak tentang masyarakat Indonesia yang budaya buang sampahnya seringkali mengasumsikan seluruh daerah terbuka di bumi adalah tempat sampah raksasa, kesimpulan ini salah. Begini untuk bagusnya: (1) Sediakan cukup tempat sampah yang aksesibel dan mudah terlihat di semua area baik residential, commercial maupun industrial___untuk radius, kapasitas masing-masing tempat sampah dan frekuensi pengumpulannya dapat dihitung sesuai dengan fungsi lahan. (2) Serta sampah yang terkumpul ini ditindaklanjuti dengan baik di seluruh Indonesia. Disini kita lihat adanya Sistem yang harus tercipta dan berkesinambungan plus berkelanjutan. Disinilah peran pemerintah diminta dengan sangat. (3) Ajari anak-anak anda atau generasi penerus bahwa membuang sampah sembarangan berdampak sangat buruk, sangat-sangat buruk, bahkan kematian skala katastropik. - Buat sayembara
“Polisi Sampah”
Sayembara "Polisi Sampah" yang temanya barang siapa saja yang mampu menyediakan rekaman video dari pelaku tindak kejahatan membuang sampah bukan pada tempatnya akan diberikan hadiah sejumlah Rp 1.000.000,- yang dibayarkan oleh pelaku kejahatan. Dalam hal ini, pihak kepolisian juga dilibatkan karena kita memerlukan media penghubung antara si Polisi Sampah dengan pelaku kejahatan, serta Polisi menyediakan database tindak kejahatan sampah berupa identifikasi pelaku kejahatan serta video tindak kejahatannya agar si Polisi Sampah tidak mengirimkan video yang sama dua kali atau lebih. Mengapa namanya Sayembara? Bukan Peraturan? Coba lihat diri kita, lebih antusias mana kita ikut sayembara ketimbang menghindari pelanggaran hukum? Cape de... Hukum dibuat untuk dilanggar itu moto orang Indonesia umumnya. Get real! - Atasi sistem
drainase
Berkenaan dengan permasalahan drainase, seringkali kita menyalahkan Pemerintah. Ya Pemerintah memang salah, tidak ada yang lain yang bisa disalahkan selain Pemerintah. Tapi jika kita posisikan bahwa masyarakat yang membangun seenak hati tanpa sengaja merusak sistem drainase (seperti mengecor permukaan selokan di depan rumahnya tanpa membuat lobang air), itu mungkin bisa kita pisahkan. - Buat sumur
resapan
Wajibkan kepada setiap rumah untuk membuat sumur resapan dengan volume 1 meter kubik (1x1x1m), atau lebih baik lagi jika setiap 35 meter persegi bangunan, diharuskan membangun sumur resapan dengan volume 1 meter kubik.
E. Upaya
Masyarakat Dalam Mengatasi Masalah Banjir yang Seringkali Datang Saat Musim
Hujan Turun
1. Kerukunan
Permasalahan sampah dapat
berkaitan dengan nilai kerukunan atau sebaliknya justru dapat menambah
kerukunan. Orang yang sering membuang sampah di sekitar tempat tinggalnya dan
mencemari lingkungan dapat menimbulkan ketidaksenangan tetangganya. Hal yang
demikian ini dapat menimbulkan keretakan hubungan antara tetangga. Kondisi yang
demikian perlu di ubah agar terjadi hal yang sebalinya. Yakni dapat semakin
meningkatkan kerukunan.
Misalnya pada walnya tetangga
yang merasa dirugikan melaporkan kepada RT atau kepada yang berwenang.
Selanjutnya ketua RT pejabat memanggil warganya untuk bermusyawarah dan
mengadakan penyuluhan kebersihan. Akhirnya perlu diaadakan gotong royong
melakukan pembersihan lingkungan agar setiap warga merasa bertanggungjawab terhadap
kebersihan lingkunganya.
2. Kesanggupan
Setiap warga hendaknya
memiliki kesanggupan untuk menempatkan sampah pada tempatnya, memisahkan sampah
yang terurai dan yang tidak terurai, menjaga kebersihan lingkungannya, dan
tidak membuang sampah yang tergolong bahan beracun dan berbahaya (B3) ke
sembarangan tampat. Pekerjaan tersebut bukanlahpekerjaan yang sulit dilakukan.
Juga bukan merupakan pekerjaan yang mustahil untuk di lakukan. Maka yang
dipentingkan adalah kesadaran dan kesanggupan.
F. Cara
Mengatasi Pembuangan Sampah di Sungai
Ø
Gerakan
penyuluhan , pembinaan, dan pengarahan terhadap warga di sekita aliran sungai
yang difokuskan pada usaha-usaha untuk mengurangi pembuangan limbah rumah tanga
ke sungai.
Ø
Gerakan
penyuluhan, pembinaan, dan pengarahan terhadap para pemilik industry atau
pabrik yang difokuskan pada usaha-usaha agar mereka mempunyai system pengolahan
limbah.
Ø
Gerakan
pembersihan sampah di sungai dan pengerukkan sungai.
Ø
Gerakan
pengujian ilmiah terhadap tingkat bahaya air sungai yang sudah tercemar dan
realisasi usaha-usaha untuk mengatasinya berdasarkan tehnologi yang mungkin
digunakan.
Ø
Gerakan
pengontrolan atau supervise berkala dari pemerintahan setempat untuk memantau
keadaan air sungai.
Gerakan
pemeliharaan daerah aliran sungai.
0 komentar:
Posting Komentar