Pages List

Kamis, 17 Oktober 2013

PROKLAMASI KEMRDEKAAN INDONESIA (17 Agustus 1945)

~Jatuhnya Bom atom 'The Little Boy' pada tanggal 6 dan agustus 1945 di kota Nagasaki dan Hiroshima, memaksa Jepang (Nippon) untuk menghentikan perang Asia Timur Raya (Perang Dunia ke II), dan sekaligus memaksanya untuk menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945
~Saat itu, Negri Indonesia masih dijajah oleh Jepang, namun di Indonesia sejak tanggal 15 Agustus 1945 secara Yuridis tidak ada yang berkuasa, karena pasukan sekutu sebagai pemenang perang masih disibukkan oleh urusan lain, dan baru tiba di Indonesia pada tanggal 29 September 1945 di Tanjung Priok, Jakarta dibawah pimpinan WR. Patterson dari Inggris
~Masa tenggang waktu antara 15 Agustus sampai dengan 29 September 1945, itulah dalam sejarah Indonesia yang dikenal dengan 'vacuum of power' (masa kekosongan kekuasaan). Pada masa inilah di Indonesia terjadi peristiwa besar dan sangat bersejarah bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah dari bumi pertiwi, yaitu 'Proklamasi Kemerdekaan Indonesia'
~Berita kekalahan Jepang itu masih dirahasiakan oleh tentara Jepang di Indonesia, karena untuk meredam agar bangsa Indonesia tidak berontak atau balik menyerang. Namun para pemimpin pemuda seperti : Sukarni, Adam Malik Chaerul Saleh, BM Diah, Yusuf Kunto,Singgih,cs ternyata mengetahui lebih dulu berita tersebut dari siaran radio asing luar negri (Siaran Radio Domei, Jepang). Mereka kemudian berkumpul dengan pemimpin lainnya untuk mengadakan kerapatan pemuda di gedung Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta, yang dipimpin oleh pemuda Chaerul Saleh (tanggal 15 Agustus 1945 Jam 20.00 WIB). Mereka memutuskan bahwa kemerdekaan Indonesia harus lepas dari tangan Jepang, maka bangsa Indonesia harus segera memproklamasikan kemerdekaannya. Dan mereka juga memutuskan bahwa keputusan ini harus segera diberitahukan kepada pemimpin tua yaitu Soekarno da Mohammad Hatta, karena hanya mereka berdualah yang dapat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia ini. Para pemuda menunjuk pemuda Darwis dan Wikana untuk memberitahukan keputusan pemimpin pemuda kepada golongan tua tersebut
~Sementara itu , pemimpin tua seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat belum mendengar berita kekalahan Jepang tersebut, karena mereka baru saja tiba dari Dalat, Saigon, Vietnam memenuhi panggilan Panglima perang Jepang, Marsekal terauchi, dan menerima janji bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Dan sebagai buktinya,Terauchi memerintahkan kepada Soekarno untuk membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritzu Junbi Inkai) sebagai pengganti Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritzu Junbi Cosakai) pada tanggal 7 Agustus 1945
~Golongan pemuda tidak sabar lagi menunggu waktu proklamasi, karena mereka khawatir tentara sekutu keburu datang dan mengambil alih kekuasaan di Indonesia. Akhirnya mereka takut akan keamanan Soekarno-Hatta jika tetap berada di Jakarta, karena semangat bangsa untuk proklamasi kemerdekaan demikian meluapnya. Oleh karenanya mereka, mereka kemudian mengadakan kerapatan kembali pada malam hari sampai dini hari tanggal 16 Agustus 1945 di sebuah asrama dekat dengan kebun binatang Cikini,Jakarta, dan memutuskan bahwa pada dini hari itu juga tanggal 16 Agustus 1945 Jam 04.00 WIB, Soekarno-Hatta dan keluarganya harus segera diamankan, dan dibawa menuju ke sebuah Kompi PETA di luar kota Jakarta, yang telah diamankan lebih dahulu oleh Cudanco Subeno,di Rengasdengklok,Karawang, Jawa Barat. tugas pengamanan ini diserahkan kepada pemuda Sukarni, Yusuf Kunto, dan Singgih. Peristiwa pengamanan inilah yang kemudian dikenal dengan nama Peristiwa Rengasdengklok
~Di Rengasdengklok, Soekarno-hatta masih sanksi atas kekalahan Jepang, sehingga memerintahkan kepada emuda Kunto untuk kembali ke Jakarta, dan seklaigus memastikan bahwa Jepang telah kalah. Ia (pemuda Kunto) kembali ke Rengasdengklok bersama tokoh tua yang lain Mr. Ach. Soebardjo dan Sudiro (Mbah), dengan membawa hasil bahwa Jepang benar benar telah kalah
~Golongan tua merapatkan kekalahan ini di tempat itu juga, dan Soekarno memastikan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak dapat dilakukan di tempat terpencil ini, karena bangsa Indonesia sudah punya Ibukota Jakarta. Dengan alasan inilah golongan tua meminta kepada golongan pemuda agar segera kembali ke Jakarta. Disinilah terjadi perdebatan sengit, karena golongan pemuda menolak kembali ke Jakarta sebelum ada kepastian waktu proklamasi dan menghawatirkan akan keamanan tokoh golngan tua dari pengaruh Jepang
~Akhirnya Mr. Ach. Soebardjo memberikan jaminan kepada golongan muda bahwa besok pada hari Jumat 17 Agustus 1945 paling lambat jam 12.00 WIB Soekarno-Hatta akan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, dan ia akan menjamin akna keamanan dan keselamatan Soekarno-Hatta selama di Jakarta. Dengan Jaminan itulah akhirnya para pemuda melapas dan mengiringi tokoh golongan tua kembali ke Jakarta pada sore hari jam 16.00 WIB
~Rombongan tersebut sampai di Jakarta sudah malam menjelang Jam 23.00 WIB, dan mereka semua tidak menuju ke rumah  Pegangsaan Timur, tetapi menuju ke rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol I Jakarta (ia adalah perwakilan AL Jepang di Jakarta, dan Mr. Ach. Soebardjo adalah bekas anak buahnya yang dipercaya)
~Soekarno-Hatta meminta kepada rombongan untuk  menemui Sumobocu Nisyimura (Kepala Pemerintahan Umum Jepang) untuk konsultasi tentang kemerdekaan Indonesia. Nisyimura berkata karena Jepang kalah kepada sekutu maka Jepang harus menjaga status quo di Indonesia sampai datangnya pasukan sekutu. Jawaban ini berarti Jepang tidak mengizinkan Indonesia merdeka, dan sekaligus membuktikan bahwa janji Jepang itu hanyalah bohong belaka.








0 komentar:

Posting Komentar